--> December 2011 | .::All About Education::.

31 December 2011

no image

14 Cara Mempengaruhi/ Menarik Simpati Dosen

Bagaimana Sobat berkomunikasi dengan dosen atau guru Anda.? Pada umumnya, profesor-profesor sangat suka dan terkesan dengan mahasiswa yang menunjukkan perhatian sungguh-sungguh terhadap materi kuliah dan mengajukan pertanyaan yang baik. Cara terbaik memperoleh sisi baik dari profesor Anda, adalah menjadi mahasiswa yang tertarik terhadap sesuatu.
Berikut ini beberapa strategi yang mendemonstrasikan ketertarikan dan keingintahuan Anda.
  • Jangan mengkritik, menyalahkan, atau mengeluh terhadap pengajar tentang penampilannya (laki-laki/wanita):
    lebih baik: memusatkan perhatian, dan mendiskusikan materi dan pemahaman Anda tentang hal itu.
  • Biarkan pengajar mengetahui apa yang Anda pahami tentang kuliah.
  • Tersenyum
  • Mengetahui dan menggunakan nama pengajar
  • Dengarkan apa yang pengajar katakan tentang dirinya (laki-laki/wanita)
  • Bicarakan di dalam terminologi, apa yang menarik untuk pengajar.
  • Biarkan pengajar mengetahui Anda memikirkan bahwa dia penting.
  • Hindarkan perdebatan
  • Kalau Anda bersalah, mengakui itu secepatnya dan dengan sungguh-sungguh (tegas).
  • Ajukan pertanyaan daripada memberikan perintah.
  • Cobalah jujur melihat sudut pandang pengajar.
  • Biarkan pengajar mengetahui bahwa Anda sungguh-sungguh ingin melakukan yang terbaik di dalam kuliah.
  • Selalu mempunyai buku teks di tangan kapan saja Anda bertemu dengan instruktur.
  • Tangani semua tugas tepat pada waktunya selama semester.


Dialihkam dari: Bagaimana Memikat Teman-teman dan Mempengaruhi Orang ( How to Win Friends and Influence People), oleh Dale Carnegie, New York:
Simon and Schuster Inc., 1936.
 
 
Semoga bermanfaat.!

23 December 2011

no image

KONSEP DASAR TEORI BELAJAR VAN HIELE


Van Hiele adalah seorang pengajar matematika di Belanda, dia telah mengadakan penelitian di lapangan melalui observasi dan tanya jawab.Penelitian Van Hiele ditulis dalam disertasinya pada tahun 1954 yang melahirkan beberapa kesimpulan mengenai tahap-tahap perkembangan kognitif anak dalam memahami geometri.
A. Lima Tahap Pemahaman Geometri menurut Van Hiele
1. Tahap Pengenalan
Pada tahap ini siswa baru mengenal bangun-bangun geometri seperti bola,kubus,segitiga,persegi dan bangun geometri lainnya.Pada tahap pengenalan anak belum dapat menyebutkan sifat-sifat dari bangun geometri yang dikenalnya.Sehingga jika kita bertanya “Apakah sisi-sisi yang berhadapan pada bangun jajar genjang itu sama ?”,maka anak tidak aklan bisa menjawabnya.Untuk itu guru harus memahami betul karakter anak pada masa pengenalan,sehingga anak tidak akan menerima konsep hanya dengan hafalan saja tetapi dengan pengertian.
2. Tahap Analisis
Pada tahap ini anak sudah dapat memahami sifat-sifat dari bangun-bangun geometri.Misalnya,pada sebuah balok banyak sisinya ada 6 sedangkan banyak rusuknya ada 12.Dan ketika kita tanya,“ Apakah balok itu kubus?”,maka anak tidak dapat menjawab.Karena pada tahap ini anak belum mampu mengetahui hubungan keterkaitan antar bangun.
3. Tahap Pengurutan
Pada tahap ini siswa sudah mampu mengetahui hubungan keterkaitan antar bangun geometri.Misalnya, siswa sudah mengetahui kubus itu balok,belah ketupat itu laying-layang,dan sebagainya.Pada tahap ini anak sudah dapat menarik kesimpulan secara deduktif.Tetapi belum mampu memberi alasan secara rinci.
4. Tahap Deduksi
Pada tahap ini anak sudah dapat memahami deduksi,yaitu mengambil kesimpulan secara deduktif.Pengambilan kesimpulan secara deduktif yaitu penarikan kesimpulan dari hal-hal yang bersifat khusus ke umum.Misalnya, Matematika karena pengambilan kesimpulan,pembuktian teorema,dan lain-lain dilakukan secara deduktif.
Pada tahap ini anak telah mengerti pentingnya peranan unsur-unsur yang tidak didefinisikan,disamping unsur-unsur yang didefinisikan, aksioma atau problem, dan teorema.Anak pada tahap ini belum mengetahui kegunaan sistem deduktif.Sehingga Belum mampu menjawab pertannyaan “ Mengapa sesuatu disajikan teorema ? “.
5. Tahap Keakuratan
Merupakan tahap akhir perkembangan kognitif anak dalam memahami geometri.Dalam tahap ini anak sudah dapat memahami pentingnya ketepatan dari prinsip-prinsip dasar yang melandasi suatu penelitian.Tahap keakuratan merupakan tahap tertinggi dalam memahami geometri.
Selain memgemukakan tahap-tahap perkembangan kognitif dalam memahami geometri, Van Hiele juga mengemukakan beberapa teori yang berkaitan dengan pembelajaran geometri,antara lain :
Tiga unsur utama pembelajaran geometri yaitu waktu, materi pembelajaran, dan metode penyusun yang apabila dikelola secara terpadu dapat mengakibatkan meningkatnya kemampuan berfikir anak kepada tahap yang lebih tinggi dari tahap sebelumnya.
Bila dua orang mempunyai tahap berfikir berlainan satu sama lain,kemudian saling bertukar pikiran maka kedua orang tersebut tidak akan mengerti.Menurut Van Hiele seorang anak yang berada di tingkat yang lebih rendah tidak mungkin dapat mengerti atau memahami materi yang berada pada tingkat yang lebih tinggi dari anak tersebut.Kalaupun dipaksakan anak itu baru bisa memahami melalui hafalan saja bukan melalui pengertian.
Agar anak memahami geometri dengan pengertian, kegiatan belajar anak harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan anak atau taraf berfikirnya.Sehingga dapat digunakan sebagai persiapan untuk meningkatkan tahap berfikir anak kepada tahap yang lebih tinggi dari tahap sebelumnya.

Source: Nyimas Aisyah, dkk. 2007. Pengembangan Pembelajaran Matematika SD. Jakarta: Dirjen Dikti Depdiknas